Incoterms (Istilah Perdagangan Internasional) merupakan serangkaian ketentuan perdagangan internasional yang digunakan untuk menjelaskan tanggung jawab penjual dan pembeli dalam proses pengiriman barang. Pemahaman yang akurat tentang Incoterms sangat penting guna mencegah kesalahan yang dapat mengakibatkan kerugian finansial, perselisihan, atau keterlambatan pengiriman. Tulisan ini akan membahas lima kesalahan umum dalam penggunaan Incoterms serta cara untuk menghindarinya.
1. Kurang Memahami Perbedaan Antar Incoterms
Kesalahan:
Banyak pelaku usaha tidak memahami perbedaan antara berbagai jenis Incoterms, seperti FOB (Free On Board) dan CIF (Cost, Insurance, and Freight). Ketidakpahaman ini dapat menimbulkan kebingungan terkait pihak yang bertanggung jawab atas biaya dan risiko selama pengiriman.
Contoh:
Sebuah perusahaan menganggap bahwa CIF mencakup seluruh biaya hingga barang sampai di gudang pembeli, padahal CIF hanya mencakup biaya hingga pelabuhan tujuan.
Solusi:
Pelajari dan pahami setiap jenis Incoterms secara mendalam. Manfaatkan sumber daya resmi seperti panduan dari ICC (International Chamber of Commerce) atau konsultasikan dengan pakar perdagangan internasional.
2. Mengabaikan Kewajiban Asuransi
Kesalahan:
Beberapa Incoterms, seperti CIP (Carriage and Insurance Paid To), mewajibkan penjual untuk menyediakan asuransi. Namun, tidak sedikit penjual yang mengabaikan kewajiban ini, sehingga pembeli tidak mendapatkan perlindungan.
Contoh:
Barang mengalami kerusakan selama pengangkutan, tetapi karena tidak ada asuransi, pembeli harus menanggung kerugian sepenuhnya.
Solusi:
Pastikan untuk selalu memeriksa kewajiban asuransi dalam Incoterms yang dipilih. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk membeli asuransi tambahan guna melindungi barang selama pengiriman.
3. Tidak Menyesuaikan Incoterms dengan Moda Transportasi
Kesalahan:
Incoterms tertentu dirancang khusus untuk transportasi laut (misalnya FOB), sementara yang lain dapat digunakan untuk semua jenis moda transportasi (misalnya EXW - Ex Works). Penggunaan Incoterms yang tidak sesuai dengan moda transportasi dapat menyebabkan kendala logistik.
Contoh:
Menggunakan FOB untuk pengiriman melalui udara, padahal seharusnya menggunakan CPT (Carriage Paid To).
Solusi:
Pilih Incoterms yang sesuai dengan moda transportasi yang digunakan. Jika ragu, konsultasikan dengan pihak logistik.
4. Tidak Menyebutkan Incoterms secara Rinci dalam Kontrak
Kesalahan:
Incoterms yang dipilih tidak dijelaskan secara terperinci dalam kontrak, sehingga menimbulkan ketidaksepakatan antara penjual dan pembeli.
Contoh:
Kontrak hanya mencantumkan "CIF" tanpa menyebutkan pelabuhan tujuan atau detail lainnya, yang kemudian memicu sengketa terkait biaya tambahan.
Solusi:
Sertakan Incoterms secara lengkap dalam kontrak, mencakup lokasi pengiriman, tanggung jawab biaya, dan risiko.
5. Menganggap Incoterms Mengatur Seluruh Aspek Transaksi
Kesalahan:
Sebagian pelaku bisnis berasumsi bahwa Incoterms mengatur semua aspek transaksi, termasuk pembayaran dan perpindahan kepemilikan barang. Padahal, Incoterms hanya mengatur aspek pengiriman barang.
Contoh:
Pembeli mengira kepemilikan barang berpindah saat barang dikirim, padahal hal ini harus diatur dalam kontrak terpisah.
Solusi:
Gunakan Incoterms sebagai bagian dari kontrak yang lebih menyeluruh, yang mencakup semua aspek transaksi, termasuk pembayaran dan perpindahan kepemilikan.
Kesimpulan
Pemahaman yang baik tentang Incoterms sangat esensial untuk mencegah kesalahan yang dapat merugikan bisnis. Dengan memahami perbedaan antar jenis Incoterms, memastikan ketersediaan asuransi, menyesuaikan Incoterms dengan moda transportasi, mencantumkan Incoterms secara rinci dalam kontrak, serta tidak menganggap Incoterms mengatur seluruh aspek transaksi, Anda dapat menghindari kesalahan umum dan memastikan kelancaran transaksi internasional. Jika terdapat keraguan, selalu konsultasikan dengan pakar dan manfaatkan sumber daya terpercaya untuk mempelajari Incoterms lebih lanjut.
© 2025 Indonesian Export Channel