Dalam sebagian besar kasus ekspor melalui jalur laut, kontainer yang digunakan untuk pemuatan dan transportasi adalah Carrier Owned Container (COC) dibandingkan dengan Shipper Owned Container (SOC). Dalam pengaturan pengangkutan menggunakan kontainer COC, pengirim bergantung pada pihak pelayaran dalam menyediakan kontainer yang layak laut. Namun, apa yang sebenarnya membuat suatu kontainer dianggap layak laut? Lebih penting lagi, apakah perusahaan pelayaran selalu menyediakan kontainer yang memenuhi standar kelayakan tersebut?
Artikel ini akan membahas indikator utama yang dapat digunakan untuk menilai apakah suatu kontainer benar-benar layak laut. Selain itu, kami juga akan memberikan panduan mengenai langkah-langkah yang dapat diambil jika kontainer yang disediakan ternyata tidak memenuhi standar kelayakan.
Tip 1: Periksa CSC Plate pada Kontainer
Setiap kontainer, khususnya kontainer COC, diwajibkan memiliki CSC Plate yang terpasang pada pintu depan kontainer.
CSC Plate diwajibkan oleh International Maritime Organization (IMO) untuk memastikan lingkungan kerja yang aman bagi penyedia layanan logistik dalam mengoperasikan kontainer.
IMO juga berupaya melindungi kepentingan penyewa kontainer dengan memastikan bahwa kargo yang dimuat dalam kontainer tersebut terlindungi dengan baik dari ancaman eksternal.
CSC Plate pada Kontainer
CSC Plate umumnya berisi detail lengkap tentang kontainer. Informasi ini dicetak pada pelat dengan teknik ukiran agar lebih tahan lama dibandingkan metode penyablonan biasa.
Sebagai eksportir, salah satu informasi penting yang harus diperhatikan adalah nomor ACEP.
ACEP adalah singkatan dari Approval Continuous Examination Program. Menurut Bureau International des Containers (BIC):
"Kontainer yang beroperasi di bawah skema ACEP harus diperiksa secara berkala sebagai bagian dari operasionalnya dan paling tidak dalam interval yang ditentukan oleh Periodic Examination Scheme (PES). Kontainer yang beroperasi di bawah skema ACEP harus menampilkan nomor skema pada CSC Plate, biasanya dalam bentuk stiker."
ACEP mensyaratkan agar kontainer diperiksa secara berkala melalui Periodic Examination Scheme (PES), yang serupa dengan inspeksi kendaraan. Pemeriksaan pertama dilakukan lima tahun setelah tanggal pembuatan, dan selanjutnya dilakukan setiap 30 bulan.
Sebagai analogi, seseorang tidak akan merasa aman mengendarai mobil yang tidak pernah menjalani inspeksi keselamatan jalan. Hal yang sama berlaku untuk kargo—mengapa mempercayakan muatan pada kontainer yang tidak diperiksa secara rutin?
Oleh karena itu, sebelum memuat barang ke dalam kontainer, selalu periksa tanggal pemeriksaan terakhir yang tertera pada CSC Plate. Semakin baru tanggal pemeriksaan, semakin besar kemungkinan kontainer tersebut masih layak laut.
Sebaliknya, jika pemeriksaan terakhir telah melewati lima tahun, dapat diasumsikan bahwa kontainer tersebut tidak lagi dianggap layak laut menurut standar BIC.
Tip 2: Perhatikan Karat pada Kontainer
Kontainer pengiriman dibuat dari baja bergelombang yang telah melalui proses sandblasting dan dilapisi dengan cat anti-karat atau anti-korosi. Namun, karena terus-menerus terpapar air laut, kontainer lebih rentan terhadap korosi.
Tanda pertama kelayakan kontainer adalah CSC Plate, yang menunjukkan tanggal pemeriksaan terakhir. Namun, adanya karat yang signifikan juga dapat menjadi indikasi bahwa kontainer tidak layak laut.
Perlu dicatat bahwa tidak semua jenis karat berdampak negatif pada integritas struktural kontainer. Korosi ringan adalah hal yang umum, tetapi karat yang menyebabkan lubang pada kontainer dapat menjadi masalah serius.
Eksportir dapat melakukan inspeksi fisik terhadap struktur luar kontainer untuk melihat adanya karat yang mencolok. Selain itu, langkah berikutnya adalah masuk ke dalam kontainer dan menutup pintunya sebagian besar untuk melihat apakah ada cahaya matahari yang masuk. Jika cahaya terlihat masuk dari atas, ini menunjukkan bahwa bagian atas kontainer mengalami korosi yang signifikan.
Untuk kargo yang sensitif terhadap panas dan air, kontainer dengan kondisi seperti ini tidak layak digunakan. Namun, jika kargo yang diangkut adalah mesin berat atau gulungan baja, kondisi ini mungkin tidak menjadi masalah besar.
Tip 3: Pahami Kebutuhan Kargo Anda
Seperti yang telah dijelaskan dalam Tip 1, pemeriksaan CSC Plate adalah langkah awal dalam menentukan apakah kontainer telah diperiksa secara berkala.
Namun, tidak semua perusahaan pelayaran mematuhi International Convention for Safe Containers (CSC) dari IMO.
Berikut kutipan dari IMO:
"Pemeliharaan kontainer yang telah disertifikasi sebagai aman menjadi tanggung jawab pemiliknya, yang diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala."
Hal ini menunjukkan bahwa IMO tidak mengatur langsung proses pemeriksaan kontainer dan tidak memiliki sumber daya untuk melakukannya. Bahkan, tidak ada catatan resmi mengenai jumlah total kontainer yang beroperasi di seluruh dunia—hanya perusahaan pelayaran yang memiliki data pasti.
Selain itu, perusahaan pelayaran juga sering menyewa kontainer dari perusahaan leasing, sehingga menjadi lebih sulit bagi regulator untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kelayakan kontainer.
Mengingat IMO menyerahkan tanggung jawab inspeksi kepada perusahaan pelayaran, kita tidak dapat berasumsi bahwa setiap perusahaan beroperasi dengan standar yang sama.
Karena itu, dalam praktiknya, eksportir harus menyesuaikan kondisi kontainer dengan kebutuhan pengangkutan kargonya. Jika mengangkut barang yang mudah rusak seperti sayuran dalam reefer container, tentu tidak dapat menggunakan kontainer yang memiliki banyak lubang.
Sebaliknya, untuk kargo yang lebih tahan banting seperti gulungan baja atau besi bekas, toleransi terhadap kondisi kontainer yang sedikit kurang sempurna mungkin masih dapat diterima.
Tip 4: Perhatikan Penyok pada Kontainer
Penyok pada kontainer dapat disebabkan oleh gaya eksternal maupun internal. Jika penyok mengarah ke dalam, berarti disebabkan oleh benturan dari luar. Sebaliknya, jika penyok mengarah ke luar, kemungkinan besar terjadi karena muatan yang tidak diikat dengan aman.
Secara umum, penyok tidak selalu mengurangi integritas struktural kontainer. Namun, penyok yang terjadi pada rangka utama kontainer perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan struktural.
Salah satu cara sederhana untuk mengidentifikasi masalah ini adalah dengan melihat apakah kontainer dapat dikunci dengan baik pada trailer. Jika sulit dipasang pada twist lock, kemungkinan besar kontainer telah mengalami deformasi yang membuatnya tidak layak laut.
Tip 5: Periksa Lantai Kontainer
Salah satu aspek yang sering diabaikan adalah lantai kontainer, yang umumnya terbuat dari kayu dan dipasang dengan baut pada rangka dasar kontainer.
Tidak boleh ada penyok atau kerusakan signifikan pada lantai kontainer. Jika terdapat lekukan kecil, hal ini menunjukkan bahwa lantai sudah tua atau melemah dan mungkin tidak dapat menahan berat kargo.
Lantai kontainer yang rusak sepenuhnya membuat kontainer tidak layak digunakan untuk pengangkutan barang berat.
Tips Tambahan
Untuk memastikan kelayakan kontainer, perhatikan hal-hal berikut:
- Pastikan pegangan pintu tidak rusak.
- Periksa apakah segel karet masih elastis dan tidak aus.
- Pastikan sistem penguncian pintu berfungsi dengan baik.
- Pastikan titik pengelasan kontainer tidak mengalami kerusakan.
Dengan memahami indikator-indikator ini, eksportir dapat memastikan bahwa kontainer yang digunakan memenuhi standar kelayakan laut dan melindungi kargo dengan optimal.
© 2025 Indonesian Export Channel