Dalam perdagangan internasional, dua elemen kunci yang sering kali menjadi perhatian adalah HS Code (Harmonized System Code) dan Certificate of Origin (CoO) atau Sertifikat Asal Barang. HS Code digunakan untuk mengklasifikasikan produk, sementara CoO membuktikan asal suatu barang. Keduanya memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran proses ekspor-impor, kepatuhan terhadap regulasi, dan pengenaan tarif yang sesuai.
Apa Itu HS Code?
Definisi dan Fungsi
HS Code adalah sistem internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan produk yang diperdagangkan secara global. Kode ini terdiri dari 6 digit dasar, dengan beberapa negara menambahkan digit tambahan untuk kepentingan domestik.
Struktur dan Cara Membaca HS Code
HS Code terstruktur dalam 21 bagian, 96 bab, dan ribuan heading serta subheading. Misalnya, HS Code untuk kopi adalah 0901.21, di mana:
- 09 merujuk pada bab "Kopi, Teh, dan Rempah-Rempah".
- 01 merujuk pada heading "Kopi".
- 21 merujuk pada subheading "Kopi yang telah dipanggang".
Contoh Penggunaan HS Code
Contohnya, ketika mengekspor kopi ke Amerika Serikat, eksportir harus mencantumkan HS Code 0901.21 pada dokumen pengiriman untuk memastikan produk dikenai tarif yang sesuai.
Apa Itu Certificate of Origin (CoO)?
Definisi dan Tujuan
CoO adalah dokumen yang membuktikan asal suatu barang. Dokumen ini diperlukan untuk memenuhi persyaratan bea cukai, menentukan tarif, dan memenuhi perjanjian perdagangan internasional.
Jenis-Jenis CoO
- CoO Preferensial: Digunakan untuk mendapatkan tarif preferensial berdasarkan perjanjian perdagangan (misalnya, ASEAN Free Trade Area).
- CoO Non-Preferensial: Digunakan untuk tujuan umum, seperti memenuhi persyaratan bea cukai.
Proses Pengurusan CoO
Proses pengurusan CoO melibatkan:
- Pengisian aplikasi oleh eksportir.
- Verifikasi oleh kamar dagang atau lembaga berwenang.
- Penerbitan CoO setelah persyaratan terpenuhi.
Hubungan antara HS Code dan CoO
HS Code dan CoO saling terkait karena HS Code menentukan klasifikasi produk, yang memengaruhi persyaratan CoO. Misalnya, jika HS Code menunjukkan produk berasal dari kategori tertentu, CoO mungkin diperlukan untuk membuktikan asal barang tersebut.
Contoh Kasus
Sebuah perusahaan di Indonesia mengekspor tekstil ke Uni Eropa. HS Code untuk tekstil tersebut adalah 5208.11. CoO diperlukan untuk membuktikan bahwa tekstil tersebut berasal dari Indonesia dan memenuhi persyaratan perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa.
Pentingnya CoO dalam Perdagangan Internasional
Manfaat bagi Eksportir dan Importir
- Eksportir: CoO membantu mendapatkan tarif preferensial dan meningkatkan daya saing produk.
- Importir: CoO memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan menghindari tarif yang tidak perlu.
Dampak terhadap Tarif Bea Masuk
CoO dapat mengurangi atau menghilangkan tarif bea masuk, tergantung pada perjanjian perdagangan antara negara eksportir dan importir.
Studi Kasus
Sebuah perusahaan di Malaysia mengekspor produk elektronik ke Jepang. Dengan menggunakan HS Code 8542.31 dan CoO preferensial berdasarkan perjanjian ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership, perusahaan tersebut berhasil mengurangi tarif bea masuk sebesar 10%.
Kesimpulan
HS Code dan Certificate of Origin adalah dua elemen penting dalam perdagangan internasional. HS Code membantu mengklasifikasikan produk, sementara CoO membuktikan asal barang dan memengaruhi tarif bea masuk. Memahami kedua konsep ini tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap regulasi tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar global. Bagi pelaku bisnis, menguasai HS Code dan CoO adalah langkah penting untuk memaksimalkan potensi ekspor-impor.
© 2025 Indonesian Export Channel