Incoterms DAT vs DAP: Perbedaan dan Penggunaannya dalam Logistik

  • Ronnie Aban
  • 18 Mei 2025
3 Menit 44 Detik
Incoterms DAT vs DAP: Perbedaan dan Penggunaannya dalam Logistik

Incoterms (International Commercial Terms) adalah serangkaian aturan yang diterbitkan oleh International Chamber of Commerce (ICC) yang digunakan untuk menentukan tanggung jawab penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional. Incoterms memainkan peran penting dalam memastikan kesepahaman antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi ekspor-impor, terutama terkait dengan pembagian biaya, risiko, dan tanggung jawab selama proses pengiriman barang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas dua Incoterms yang sering digunakan dalam logistik internasional: DAT (Delivered At Terminal) dan DAP (Delivered At Place). Kita akan menjelaskan perbedaan utama antara keduanya, situasi di mana masing-masing Incoterm lebih cocok digunakan, serta memberikan contoh praktis untuk memperjelas penggunaannya.

Definisi DAT (Delivered At Terminal)

DAT (Delivered At Terminal) adalah Incoterm yang mengharuskan penjual menanggung semua biaya dan risiko hingga barang tiba di terminal yang telah disepakati, seperti pelabuhan, bandara, atau gudang. Setelah barang tiba di terminal, tanggung jawab dan risiko beralih ke pembeli.

Tanggung Jawab Penjual dan Pembeli dalam DAT

  • Penjual:
    • Bertanggung jawab atas semua biaya transportasi hingga barang tiba di terminal.
    • Menanggung risiko kerusakan atau kehilangan barang hingga barang tiba di terminal.
    • Mengurus formalitas ekspor dan bea cukai.
  • Pembeli:
    • Bertanggung jawab atas biaya dan risiko setelah barang tiba di terminal.
    • Mengurus formalitas impor dan bea cukai.

Contoh Penggunaan DAT

DAT sering digunakan ketika pembeli memiliki fasilitas logistik di terminal tertentu, seperti gudang atau pusat distribusi, dan siap menangani barang setelah tiba di terminal.

Definisi DAP (Delivered At Place)

DAP (Delivered At Place) adalah Incoterm yang mengharuskan penjual menanggung semua biaya dan risiko hingga barang tiba di lokasi yang telah disepakati, yang bisa berupa gudang, pabrik, atau lokasi lain yang ditentukan oleh pembeli. Penjual tidak bertanggung jawab atas biaya pembongkaran barang di lokasi tujuan.

Tanggung Jawab Penjual dan Pembeli dalam DAP

  • Penjual:
    • Bertanggung jawab atas semua biaya transportasi hingga barang tiba di lokasi yang disepakati.
    • Menanggung risiko kerusakan atau kehilangan barang hingga barang tiba di lokasi tujuan.
    • Mengurus formalitas ekspor dan bea cukai.
  • Pembeli:
    • Bertanggung jawab atas biaya dan risiko setelah barang tiba di lokasi tujuan.
    • Mengurus formalitas impor dan bea cukai.
    • Bertanggung jawab atas biaya pembongkaran barang.

Contoh Penggunaan DAP

DAP sering digunakan ketika pembeli ingin barang dikirim langsung ke lokasi tertentu, seperti pabrik atau gudang, tanpa perlu menangani pengiriman dari terminal.

Perbedaan Utama antara DAT dan DAP

Aspek DAT (Delivered At Terminal) DAP (Delivered At Place)
Titik Pengiriman Terminal (pelabuhan, bandara, dll.) Lokasi yang disepakati (gudang, pabrik, dll.)
Transfer Risiko Saat barang tiba di terminal Saat barang tiba di lokasi tujuan
Biaya Pembongkaran Tidak termasuk Tidak termasuk
Penggunaan Ideal Ketika pembeli memiliki fasilitas di terminal Ketika barang perlu dikirim langsung ke lokasi tertentu

Studi Kasus: Penggunaan DAT dan DAP dalam Logistik Internasional

Contoh 1: Penggunaan DAT

Sebuah perusahaan manufaktur di Jerman mengimpor mesin dari China. Perusahaan Jerman memiliki gudang di pelabuhan Hamburg. Mereka menggunakan DAT karena mesin akan diangkut ke gudang mereka di pelabuhan, dan mereka akan menangani pengiriman dari pelabuhan ke pabrik.

Contoh 2: Penggunaan DAP

Sebuah perusahaan ritel di Amerika Serikat mengimpor pakaian dari Vietnam. Perusahaan ritel ingin pakaian dikirim langsung ke pusat distribusi mereka di Chicago. Mereka menggunakan DAP karena penjual di Vietnam akan menanggung semua biaya dan risiko hingga pakaian tiba di pusat distribusi.

Kesimpulan

DAT dan DAP adalah dua Incoterms yang sering digunakan dalam logistik internasional, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan tergantung pada kebutuhan pembeli dan penjual. DAT cocok digunakan ketika pembeli memiliki fasilitas di terminal tertentu dan siap menangani barang setelah tiba di terminal. Sementara itu, DAP lebih cocok digunakan ketika pembeli ingin barang dikirim langsung ke lokasi tertentu tanpa perlu menangani pengiriman dari terminal.

Pemilihan antara DAT dan DAP harus didasarkan pada pertimbangan biaya, risiko, dan kemudahan logistik. Pastikan untuk selalu mendiskusikan dan menyepakati Incoterm yang digunakan dengan mitra dagang Anda untuk menghindari kesalahpahaman.

FAQ

1. Apa perbedaan utama antara DAT dan DAP?

Perbedaan utama terletak pada titik pengiriman dan transfer risiko. DAT mengharuskan penjual mengirim barang ke terminal, sedangkan DAP mengharuskan penjual mengirim barang ke lokasi yang disepakati.

2. Siapa yang bertanggung jawab atas biaya pembongkaran dalam DAT dan DAP?

Dalam kedua Incoterms, biaya pembongkaran menjadi tanggung jawab pembeli.

3. Kapan sebaiknya menggunakan DAT?

DAT sebaiknya digunakan ketika pembeli memiliki fasilitas di terminal tertentu dan siap menangani barang setelah tiba di terminal.

4. Kapan sebaiknya menggunakan DAP?

DAP sebaiknya digunakan ketika pembeli ingin barang dikirim langsung ke lokasi tertentu tanpa perlu menangani pengiriman dari terminal.

5. Apakah penjual bertanggung jawab atas formalitas impor dalam DAT dan DAP?

Tidak, dalam kedua Incoterms, formalitas impor menjadi tanggung jawab pembeli.