SWIFT dan Biaya Currency Conversion: Cara Menghemat Biaya Tukar Mata Uang

  • Ronnie Aban
  • 06 September 2025
2 Menit 23 Detik
SWIFT dan Biaya Currency Conversion: Cara Menghemat Biaya Tukar Mata Uang

Dalam era globalisasi, transaksi internasional menjadi hal yang lumrah, baik untuk bisnis maupun kebutuhan pribadi. Salah satu sistem yang paling banyak digunakan untuk transfer uang lintas negara adalah SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication). Namun, selain kemudahan yang ditawarkan, ada biaya tersembunyi yang sering kali diabaikan, yaitu biaya currency conversion atau biaya tukar mata uang. Artikel ini akan membahas secara detail tentang SWIFT, biaya currency conversion, dan cara menghemat biaya tersebut.


Bagian 1: Mengenal SWIFT

Apa Itu SWIFT?

SWIFT adalah jaringan komunikasi global yang memungkinkan bank dan institusi keuangan mengirim dan menerima informasi transaksi dengan aman dan terstandarisasi. Didirikan pada tahun 1973, SWIFT menjadi tulang punggung transaksi keuangan internasional.

Bagaimana SWIFT Bekerja?

  1. Pesan SWIFT: Setiap transaksi dikirim melalui pesan SWIFT yang berisi detail seperti nomor rekening, jumlah uang, dan mata uang.
  2. Kode SWIFT/BIC: Setiap bank memiliki kode unik (BIC) yang memudahkan identifikasi dalam jaringan.
  3. Proses Clearing: Pesan SWIFT diteruskan ke bank penerima melalui jaringan yang aman.

Peran SWIFT dalam Transaksi Internasional

SWIFT memastikan kecepatan, keamanan, dan akurasi dalam transfer uang lintas negara. Namun, biaya yang terkait dengan layanan ini sering kali tidak transparan.


Bagian 2: Biaya Currency Conversion

Apa Itu Biaya Currency Conversion?

Biaya currency conversion adalah biaya yang dikenakan ketika mata uang asal ditukar ke mata uang tujuan. Biaya ini biasanya berupa selisih nilai tukar (exchange rate margin) dan fee administrasi.

Faktor yang Memengaruhi Biaya Currency Conversion

  1. Nilai Tukar: Bank atau penyedia layanan sering kali menambahkan margin ke nilai tukar resmi.
  2. Fee Administrasi: Biaya tambahan yang dikenakan oleh bank atau pihak ketiga.
  3. Frekuensi Transaksi: Semakin sering melakukan transaksi, semakin tinggi biaya kumulatif.

Bagaimana Biaya Ini Dihitung?

Contoh: Jika nilai tukar resmi USD ke EUR adalah 1:0.85, bank mungkin menawarkan 1:0.83. Selisih 0.02 adalah biaya tersembunyi yang dibebankan kepada pelanggan.


Bagian 3: Cara Menghemat Biaya Tukar Mata Uang

Berikut adalah beberapa strategi untuk menghemat biaya currency conversion:

  1. Gunakan Layanan Fintech Alternatif

    • Layanan seperti Wise (TransferWise), Revolut, atau PayPal sering kali menawarkan nilai tukar yang lebih kompetitif dan biaya yang lebih rendah dibandingkan bank tradisional.
  2. Negosiasikan dengan Bank

    • Jika Anda sering melakukan transaksi internasional, coba negosiasikan fee dan nilai tukar dengan bank Anda.
  3. Hindari Konversi Mata Uang Berganda

    • Beberapa bank mengonversi mata uang ke USD terlebih dahulu sebelum ke mata uang tujuan, yang meningkatkan biaya.
  4. Manfaatkan Akun Multi-Currency

    • Buka akun yang mendukung multi-currency untuk menghindari konversi berulang.
  5. Pantau Nilai Tukar

    • Gunakan alat seperti XE.com atau OANDA untuk memantau nilai tukar dan melakukan transaksi saat nilai tukar menguntungkan.

Kesimpulan

SWIFT adalah sistem yang sangat penting dalam transaksi internasional, tetapi biaya currency conversion sering kali menjadi beban tambahan. Dengan memahami cara kerja SWIFT dan faktor-faktor yang memengaruhi biaya tukar mata uang, Anda dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menghemat biaya. Gunakan layanan alternatif, negosiasikan dengan bank, dan manfaatkan teknologi fintech untuk mendapatkan nilai tukar yang lebih baik. Dengan demikian, Anda bisa mengoptimalkan transaksi internasional Anda tanpa harus membayar biaya yang tidak perlu.