SWIFT dan Cross-Border Payment: Tantangan dan Solusi untuk UMKM

  • Ronnie Aban
  • 21 Mei 2025
2 Menit 13 Detik
SWIFT dan Cross-Border Payment: Tantangan dan Solusi untuk UMKM

Dalam era globalisasi, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) semakin terlibat dalam perdagangan internasional. Namun, salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah sistem pembayaran lintas batas (cross-border payment) yang seringkali rumit dan mahal. SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) memainkan peran kunci dalam memfasilitasi transaksi keuangan global. Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi UMKM dalam cross-border payment dan solusi yang dapat diadopsi untuk mengatasinya.

Apa Itu SWIFT?

SWIFT adalah jaringan komunikasi keuangan global yang didirikan pada tahun 1973. Sistem ini memungkinkan bank dan institusi keuangan untuk mengirim dan menerima informasi transaksi secara aman dan terstandarisasi. SWIFT tidak mentransfer uang secara langsung, tetapi menyediakan platform untuk mengirim instruksi pembayaran yang kemudian diproses oleh bank.

Bagaimana SWIFT Bekerja?

  1. Pengirim menginstruksikan banknya untuk mengirim uang ke penerima di negara lain.
  2. Bank pengirim mengirimkan pesan SWIFT ke bank penerima.
  3. Bank penerima memverifikasi dan memproses pembayaran.
  4. Dana dikreditkan ke rekening penerima.

Tantangan yang Dihadapi UMKM dalam Cross-Border Payment

1. Biaya Transaksi yang Tinggi

UMKM seringkali dibebani biaya transaksi yang tinggi, termasuk biaya transfer, konversi mata uang, dan biaya perantara.

2. Waktu Penyelesaian yang Lambat

Transaksi melalui SWIFT bisa memakan waktu hingga 3-5 hari kerja, yang dapat menghambat operasional bisnis.

3. Kompleksitas Regulasi dan Kepatuhan

UMKM harus mematuhi berbagai regulasi internasional, seperti anti-pencucian uang (AML) dan know-your-customer (KYC), yang bisa menjadi penghalang.

4. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang

Perubahan nilai tukar dapat mengurangi margin keuntungan UMKM.

5. Kurangnya Akses ke Layanan Perbankan Tradisional

Banyak UMKM, terutama di negara berkembang, tidak memiliki akses ke layanan perbankan yang memadai.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan

1. Pemanfaatan Teknologi Blockchain dan Fintech

Blockchain menawarkan transaksi yang lebih cepat, lebih murah, dan transparan. Fintech seperti TransferWise (sekarang Wise) dan PayPal juga menyediakan alternatif yang lebih efisien.

2. Adopsi Sistem Pembayaran Alternatif

Stablecoin (mata uang kripto yang dipatok ke aset stabil) dan CBDC (Central Bank Digital Currency) dapat mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar.

3. Kolaborasi dengan Penyedia Layanan Pembayaran Khusus UMKM

Perusahaan seperti Stripe dan Square menawarkan solusi pembayaran yang dirancang khusus untuk UMKM.

4. Edukasi dan Pelatihan

UMKM perlu dilatih tentang manajemen risiko valuta asing dan cara memanfaatkan teknologi baru.

Studi Kasus: UMKM yang Berhasil

Sebuah UMKM di Indonesia bernama "Batik Jaya" berhasil mengurangi biaya transaksi sebesar 30% dengan beralih ke platform pembayaran berbasis blockchain. Mereka juga menggunakan layanan fintech untuk mengelola risiko nilai tukar.

Kesimpulan

Cross-border payment merupakan tantangan besar bagi UMKM, tetapi dengan adopsi teknologi dan solusi inovatif, tantangan ini dapat diatasi. SWIFT tetap menjadi tulang punggung sistem keuangan global, namun alternatif seperti blockchain dan fintech menawarkan peluang baru. Masa depan cross-border payment bagi UMKM terlihat cerah dengan terus berkembangnya teknologi dan kolaborasi antara sektor keuangan dan bisnis.


Dengan memahami tantangan dan solusi ini, UMKM dapat lebih siap bersaing di pasar global.